Jual Kopi Bubuk Robusta di Kota Palembang - Harga Terbaru

Jual Kopi Bubuk Robusta di Kota Palembang - Harga Terbaru
Jual Kopi Bubuk Robusta di Kota Palembang - Harga Terbaru
Rp. 35.000/ 250gr

Jl. Setu Indah No. 116  Kelapa Dua Cimanggis, Depok
More Info: https://bit.ly/2xetYuP

https://www.facebook.com/Kopirobustaplg


Perkembangan Budaya Minum Kopi
Seiring berkembangnya zaman, kebiasaan minum kopi juga berkembang. Setidaknya terdapat tiga gelombang yang mengindikasikan jenis-jenis minuman kopi yang populer di dunia.

Pada sebuah tulisan di Wrecking Ball Coffee Roasters tahun 2002, Trish Rothgeb mendefinisikan terdapat tiga pergerakan dalam dunia kopi. Ia menyebutnya dengan istilah gelombang atau waves.
1. Gelombang Pertama
Gelombang kesatu dikenal dengan sebutan First Wave Coffee. Berawal di tahun 1800-an di mana kopi disiapkan guna harga yang tercapai dan gampang disajikan. Era ini memfokuskan pada inovasi kemasan dan kepraktisan penyajian, yakni kopi instan.
Kopi instan sangat gampang diterima masyarakat sebab tak membutuhkan alat yang ribet. Bahkan dipakai pula oleh semua tentara pada Perang Dunia Pertama tahun 1917 sebagai minuman sehari-hari.

2. Gelombang Kedua
Munculnya gelombang kedua atau dikenal dengan Second Wave Coffee ini disebabkan kopi instan dirasakan buruk. Para peminum kopi mengharapkan kopi yang nikmat serta pengetahuan mengenai apa yang mereka minum itu. Boleh dibilang, gelombang ini adalahkritik terhadap kopi instan pada gelombang kesatu.

Era ini berawal tahun 1960-an dan lantas mulai dikenal istilah-istilah dan sajian-sajian minuman kopi yang baru. Hal ini seiring dengan mulai berlahiran coffee shop yang menawarkan minuman kopi dengan gaya baru, yakni espresso, latte, cappucino, frapucino, dan lain-lain. Orang-orang yang semula merasakan kopi secara instan di lokasi tinggal maupun di kantor mulai beralih ke coffee shop.
Di coffee shop, orang-orang tak melulu datang untuk merasakan kopinya saja. Melainkan pun untuk mengobrol bareng teman terdekat atau membicarakan masalah pekerjaan.
3. Gelombang Ketiga
Istilah Third Wave Coffee hadir pada mula tahun 2000-an. Kemunculannya bersamaan dengan timbulnya istilah First Wave dan Second Wave dalam pemetaan kebiasaan minum kopi masyarakat dunia.

Gelombang ketiga atau Third Wave Coffee ini ditandai dengan mulai tertariknya semua peminum kopi terhadap perjalanan kopi semenjak dipanen sampai tersaji menjadi suatu minuman. Orang-orang mulai merasa bahwa secangkir kopi mempunyai cultural experience yang panjang dan penuh makna. Perjalanan tersebut mencakup di mana asalnya ditanam, proses pengolahan biji, serta teknik penyajiannya menjadi suatu minuman.
Pada fase ini, hadir istilah origin, di mana dipakai sebagai identitas wilayah atau kebun lokasi jenis kopi itu tumbuh. Hal ini dilakukan supaya kopi-kopi dapat lebih dikenali secara spesifik sebab satu varietas kopi dapat melahirkan varietas dan cita rasa yang bertolak belakang jika ditanam di wilayah yang berbeda. Kualitas dan rasa kopi benar-benar diacuhkan secara dalam dan lebih mendetil.
Indonesia sendiri memiliki sejumlah daerah penghasil kopi yang familiar dan mendunia. Di antaranya terdapat Gayo dan Mandailing di Sumatra, Preanger di Jawa, Kintamani di Bali, bahkan sampai Flores dan Papua. Daerah-daerah itu mempunyai jenis-jenis kopi dengan cita rasa yang menarik dan berbeda.

Bukan Sekadar Minuman, Melainkan Kisah Peminumnya
Hampir di seluruh tempat, orang-orang menghadirkan kopi sebagai pelengkap beraktivitas. Mulai dari bangun pagi, di tengah-tengah pekerjaan, sampai pada ketika bercakap hangat dengan sahabat atau kolega. Bisa di rumah, di kantor, maupun gang-gang sempit di sudut kota.
Minuman legendaris ini bukan sekadar sebagai penghilang rasa dahaga saja, tetapi berisi cerita para peminumnya. Setiap orang menyerahkan makna tersendiri pada kopi yang terdapat di cangkirnya. Demikian pula teknik menikmatinya yang pasti berbeda-beda.
Mungkin orang zaman dahulu tak menyangka tumbuhan misterius ini dapat menjelma jadi minuman yang populer sedunia raya. Oleh karenanya, paling baik untuk kita untuk memahami sejarah kopi guna lebih mengenal dan mengetahui minuman hitam pahit ini. Toh mempelajari sejarah sama saja dengan menghargai kopi tersebut sendiri.
Selain tulisan sejarah dan jenis kopi ini, kita juga dapat kunjungi artikel-artikel Kopipedia lainnya. Dengan begitu, Anda bakal lebih gampang memaknai filosofi-filosofi yang terdapat di dalam minuman legendaris ini.

Komentar

Postingan Populer