Jual Kopi Robusta Asli -Kopi Robusta Palembang
Jual Kopi Robusta Asli -Kopi Robusta Palembang
Kopi Pilihan Terbaik 100% Asli Tanpa Campuran Dengan Rasa khas, Dijamin Enak Karena Tingkat kebersihan Biji Kopi yang Selalu Kami Utamakan.
Jual Kopi Robusta Asli -Kopi Robusta Palembang |
Rp. 35.000/ 250gr
Jl. Setu Indah No. 116 Kelapa Dua Cimanggis, Depok
More Info: https://bit.ly/2xetYuP
https://www.facebook.com/Kopirobustaplg
Jenis-Jenis Tanaman Kopi
1. Kopi Arabika
Coffea arabica atau yang biasa dikenal dengan Arabika ialah kopi kesatu yang ditemukan di Ethiopia dan oleh bangsa Arab disebarkan ke penjuru dunia. Nama arabika kemudian dipakai karena peran bangsa Arab dalam menyebarkan biji kopi tersebut. Arabika pun adalahjenis kopi kesatu yang diangkut ke Indonesia oleh Belanda.
Tanaman arabika bisa tumbuh dengan baik pada elevasi 1.000-2.000 meter dari permukaan laut. Pada dataran yang lebih rendah, tumbuhan ini sebetulnya masih dapat tumbuh. Namun, pertumbuhannya tidak bakal optimal dan sangat gampang terserang hama.
Biji arabika berisi kafein yang rendah sampai-sampai rasa dan aromanya lebih menonjol. Ciri khas kopi arabika ialah rasanya yang asam dan warna seduhan yang tidak terlampau kental.
Jenis kopi arabika ialah yang paling digemari karena dapat menghasilkan sejumlah varietas dengan wewangian yang menarik dan berbeda-beda. Bahkan, tumbuhan arabika yang sama bisa menghasilkan varietas kopi yang baru andai ditanam di wilayah yang berbeda. Di Indonesia sendiri, kita dapat menemukan dan menikmati sekian banyak varietas arabika, mulai dari Aceh sampai Papua.
Oleh sebab jenis dan rasanya yang berbagai ragam, arabika lebih tidak sedikit diminati daripada kopi robusta. Harganya juga lebih mahal sebab perawatan tumbuhan arabika lebih susah dibanding robusta. Sekitar 70% dari buatan kopi di dunia ialah jenis arabika.
2. Kopi Robusta
Tanaman Kopi Robusta ini mempunyai nama latin Coffea canephora var. robusta dan diandalkan kesatu kali ditemukan di Kongo. Jenis ini sebenarnya adalahsubspesies atau varietas dari Coffea canephora.
Setidaknya terdapat dua varietas utama Coffea canephora, yakni robusta dan nganda. Namun, salah satu keduanya, robustalah yang lebih populer sampai-sampai namanya sering dipakai untuk menyinggung canephora.
Nama robusta dipungut dari kata robust yang berarti kuat. Sayangnya, walau tanaman ini lebih powerful dan tahan terhadap gangguan hama dibanding arabika, kualitas buahnya lebih rendah.
Indonesia tergolong penghasil kopi robusta terbesar sesudah Vietnam dan Brazil dalam perniagaan global. Lebih dari 80% perkebunan di Indonesia ditanami robusta.
Konon, dahulu robusta didatangkan ke Indonesia oleh Belanda guna menggantikan buatan jenis kopi arabika sebab perawatannya lebih gampang. Oleh sebab inilah, tumbuhan kopi robusta lebih tidak sedikit ditemui di Indonesia daripada arabika. Kopi robusta ini pernah mengirimkan Indonesia menjadi ladang pengekspor kopi terbesar di dunia.
Tanaman kopi robusta bisa tumbuh dengan baik pada elevasi 0-900 atau idealnya 400-800 meter dari permukaan laut. Suhu rata-rata yang diperlukan untuk tumbuh ialah sekitar 24-30 °C dengan curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun.
Robusta mempunyai rasa yang kuat, kasar, dan ingin lebih pahit dikomparasikan dengan arabika. Oleh sebab itu, sangat sesuai digunakan pada minuman kopi yang menggunakan gabungan susu laksana latte, cappuccino, mochacino, dan olahan kopi susu lainnya. Di samping itu, robusta juga tidak sedikit digunakan sebagai bahan baku kopi instan.
Biji kopi robusta mempunyai harga yang lebih murah dari arabika. Hal ini diakibatkan oleh perawatannya yang gampang dan paling tahan dengan sekian banyak penyakit tumbuhan. Kopi robusta mengisi sekitar 28% dari buatan kopi di dunia.
3. Kopi Liberika
Coffea liberica atau Kopi Liberika kesatu ditemukan di negara Liberia. Banyak orang berpikir bahwa tumbuhan ini berasal dari wilayah tersebut. Padahal liberika pun ditemukan tumbuh binal di wilayah Afrika lainnya.
Pohon liberika dapat mencapai tinggi 18 meter. Ukuran buahnya lebih banyak dibanding arabika dan robusta. Meski buahnya besar, mutu buah keringnya melulu 10% dari mutu basahnya.
Penyusutan mutu ketika dipanen ini pasti kurang digemari oleh semua petani. Ongkos panen menjadi lebih mahal. Hal ini menciptakan petani tak mau mengembangkan kopi liberika sehingga buatan dan persebarannya tidak seramai arabika dan robusta.
Meskipun masih dibudidayakan di sejumlah daerah, tingkat buatan liberika ialah yang sangat rendah dari jenis lainnya. Produksi liberika kiranya melulu sekitar 1-2% dari buatan kopi dunia.
Komentar
Posting Komentar